PUISI-PUISI GERALD BIBANG

puisi
Gerald Bibang

 

BUKANLAH MAWAR

bagaikan serangkaian ketukan-ketukan ragu ketika gendang telinga disambar deru samudera berdebur; tak kuasa aku bertanya apakah cahaya di luar sudah menjulur ke penjuru mata angin yang mana tapi tak cukup berani untuk berucap; cukuplah keraguan ini menorehkan luka yang harum; sebab derita ini mungkin tak harus diakhiri tapi menjadi nikmat jiwa tiada tara; memang keragu-raguan adalah metode untuk merangkak pasti dalam pengetahuan tapi rupanya bukan untuk sebuah cinta; keraguan permanen rasa-rasanya bukanlah mawar semerbak dalam hubungan kasih sayang

PENJARA TUBUH

desember ini
bulir-bulir air mata menggumpal dan mengguyur pipi
kau tidak di sini, wahai kekasih
ingin kuminta guyuran hujan melempar sekalian makhluk ke kalender mati
adalah desember, sebuah keniscayaan yang tak perlu diundang
menuju tapal batas, yah, bukan mustahil menuju akhir kehidupan
kucoba mengelak dari jejak waktu yang dilekatkan pada tubuhku
memang penjaralah semua itu, benar katamu
badan yang menjiwa selalu mengarah kepada keabadian
ialah cinta yang mengatasi bentuk dan aksioma

BACA JUGA:
Mengenang Kita di Horison Senja Abadi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More