Puisi-puisi Fransis Borgias*

Puisi-puisi Fransis Borgias
Foto ilsutrasi

 

DE WAAL

Arusmu mengalir tenang, abadi,
dan di sana terpantul langit dan cakrawala
yang sebentar biru, sebentar kelabu, dan berawan,
dan hatiku yang memandangmu
sering sekali teraduk-aduk dalam sebuah melankoli kosmis,
ah ternyata aku menyatu dengan alamku
aku adalah bagian dari alam sekitarku.
Irama alamku bergema gaung
dalam relung-relung terdalam kalbuku.
Medan magnetik menggelora
di antara jagat gedhe dan jagad cilik.
Tiada terhindarkan.

Puisi lama. Nijmegen, 2002. Di tepi sungai Waal.

RUMAH KATA

Kucoba membuka ruang
kata-kata dan tersingkaplah sang ada,
betapa ajaib itu rumah kata dan bahasa
bisa menampung dan menyimpan sang ada.
Saya pun bisa bercengkerama
dengan sang ada dan makna
dalam dan karena kata-kata.
En arche een ho logos….

Puisi Lama, Bandung, 2003.

BAYU

Kemarin
bayu itu berlalu begitu kencang
sampai-sampai pucuk-pucuk rerumputan
yang rindu dibelai
tiada sempat menikmati
karena cepat sekali
ia buru-buru pergi lagi.

BACA JUGA:
Hari Ini di Kebun (Puisi Feliciano Sila)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More