Puisi-Puisi Epi Muda

Ada segudang kisah setelah mata terlelap
Pada sebuah simpang waktu
Berakhir sudah setelah seribuh langka memenuhi
Sepotong kertas yang terus berkisah tentang habiru, si petualang cerdik
Simpan lara.

Unit Gabriel, 2021

Penaku sedang Menari

Penaku terus menari
Layaknya menelurkan sajak berfariasi
Entah itu puisiku yang paling puitis.

Ada banyak catatan
Yang aku catat pada dinding rindu
Perihal jejak kaki miris tak berpula dan tak bertuan.

Setiap waktu pena mengajariku untuk mengawinkan
Setiap kata menjadi anak kalimat
Yang terus menhujani kertas usangku.

Luka yang terus berluka adalah ruang datangnya rindu
Tatapan sinis adalah kisah yang sedang merajut melukai
Dalam buritan sendu semalam
Ketika penaku tak pernah lelah dan telatmengisahkan cakrawalanya hidup.

Itulah pena mengajariku mengejar mimpi lewat catatan kusam tapi intens.

Unit Gabriel, 2021

Penulis Epi Muda, Mahasiswa STFK Ledalero-Maumere. Penulis sekarang berdomisili di biara SVD unit Gabriel.

BACA JUGA:
TOE NGANCENG GERENG, KRAENG HO’O, Toe diwale tombo diha
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More