Puisi-Puisi Epi Muda

Terlalu menawan ketika cawan derita itu di minum dalam derai air mata
Selepas aku penat dan terpukau
aku pamit kepada meja, buku, handphone, waktu dan air mata
untuk mengumbar semangat dengan segelas kopi pahit buatan ibu

Unit Gabriel, 2020

Mendengar Kotbah di Kapel Tua

Mendengar kotbah di kapela tua
Selalu membuat senyum
Kata-kata selalu bertubi menoreh luka dalam dada
Yang sembiluh sebelum merayakan segelas kopi dengan seteguk bersama
dan itu perayaan syukur setiap masuk hidup yang baru.

Mendengar kotbah di kapela tua
Selalu membuat senyum
Sessat memetik kesal dari monumen hidup yang buram
Dan khusus bebas dari belenggu tangis dan sakit
Susahnya berlari dari corona.

Mendengar kotbah di kapel tua
Menguatkan dan menjnakan.

Unit Gabriel, 2021

Habiru

Ada segudang rindu yang selalu menumpuk
Dan mengawinkan waktu sunyi
Dengan alamat yang selalu buram.

Ada segudang tanya yang terus
Bertanya tentang langkah kedua kaki
Entah itu sebuah ilusi untuk sementara waktu
tetapi ada sebuah nama yang selalu menamakan dirinya tuan habiru.

BACA JUGA:
Covid-19 dan Humanisme Katolik dalam Tinjauan Filosofis dan Etika Katolik
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More