Cinta selalu bersemayam dibuana ini
Ibu,
Terimakasih atas segalanya
Terimakasih racikan penuh cinta
Terimakasih seulas senyuman manis mu
Terimakasih buaian penuh kasihmu
Terimakasih Ibu
Setubuhi Sajakku
Disuatu sore yang penuh afsun
Adalah cinta yang sesungguhnya
Adalah rindu yang sesungguhnya
Mengapa hati ini membancangnya dari dulu?
Tersiksa saban waktu
Dewana saban hari
Hati benar-benar mencari sejatinya cinta
Diufuk mekarlah arunika
Dikala itu sajak-sajakku telanjang
Galaksi menelan ludah
Menahan nafsu penuh gejolak
Dayita sajakku geram
Aku pun mengerti
Padmarini, gambaran tubuh sajakku
Daksa itu sungguh indah
Menari dihadapan buana ini
Gila bukan?
Sungguh ia pandai merayu
Ambu daripada daksa sajakku
Sangat menyengat hidung
Begitu sempurna
Mencari celah, untuk bercengkrama
Cakrawala pun mengerti
Diberinya cahaya yang temaram
Diperintahnya Chandra
Untuk menerangi malam ini
Mereka pun tau
Sajakku lunglai seketika
Ia terkapar diatas ranjang pergulatan dikala itu
Kelincahannya hanya sesaat
Kemudian mengerang,dan jatuh tersungkur