Puisi-Puisi Arnolda Elen*

Cinta selalu bersemayam dibuana ini

Ibu,

Terimakasih atas segalanya

Terimakasih racikan penuh cinta

Terimakasih seulas senyuman manis mu

Terimakasih buaian penuh kasihmu

Terimakasih Ibu

 

Setubuhi Sajakku

 

Disuatu sore yang penuh afsun

Adalah cinta yang sesungguhnya

Adalah rindu yang sesungguhnya

Mengapa hati ini membancangnya dari dulu?

Tersiksa saban waktu

Dewana saban hari

Hati benar-benar mencari sejatinya cinta

 

Diufuk mekarlah arunika

Dikala itu sajak-sajakku telanjang

Galaksi menelan ludah

Menahan nafsu penuh gejolak

Dayita sajakku geram

Aku pun mengerti

 

Padmarini, gambaran tubuh sajakku

Daksa itu sungguh indah

Menari dihadapan buana ini

Gila bukan?

Sungguh ia pandai merayu

 

Ambu daripada daksa sajakku

Sangat menyengat hidung

Begitu sempurna

Mencari celah, untuk bercengkrama

Cakrawala pun mengerti

Diberinya cahaya yang temaram

Diperintahnya Chandra

Untuk menerangi malam ini

Mereka pun tau

 

Sajakku lunglai seketika

Ia terkapar diatas ranjang pergulatan dikala itu

Kelincahannya hanya sesaat

Kemudian mengerang,dan jatuh tersungkur

BACA JUGA:
Rayuan Tanpa Koma
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More