Presiden Trump Melarang Semua Bisnis Dengan Pemilik Tik-Tok Cina

Di sisi lain, perusahaan teknologi Microsoft akan berada di belakang akuisisi operasi global dari jaringan sosial Cina Tik-Tok, termasuk kantor pusatnya di Eropa dan India, seperti yang dilaporkan pada hari Kamis oleh surat kabar Financial Times berdasarkan kesaksian dari lima orang yang terlibat dalam penjualan tersebut.

Pada hari Minggu lalu Microsoft telah mengumumkan dimulainya dialog untuk membeli pelayanan Tik-Tok di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Tetapi sekarang tampaknya perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates berencana untuk membeli seluruh paket, yang saat ini dimiliki ByteDance.

Negosiasi kedua perusahaan tersebut berjalan cepat, setelah Presiden AS Donald Trump memaksa ByteDance untuk menjual markas Tik-Tok di AS sebelum tanggal 15 September. Jika tidak, Tik-Tok tidak bisa terus beroperasi di negara tersebut.

Dalam kerangka perang dagang antara Washington dan Beijing serta meningkatnya ketegangan geopolitik antara kedua negara, pemerintahan Trump berusaha untuk mengurangi keberadaan perusahaan teknologi Cina yang beroperasi di Amerika Serikat, karena khawatir akan ancaman terhadap keamanan nasional. Ini sudah terjadi dengan perusahaan teknologi Cina Huawei, yang dituduh Amerika Serikat memiliki hubungan khusus dengan  militer Cina dan Partai Komunis Cina.

BACA JUGA:
Secangkir Kopi Bercitarasa Toleransi  Beragama ala  Kedai Keuskupan Maumere
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More