Pram Bersuara Lagi: It’s Not An All Night Fair
Oleh: Yosep Bala Makin, SVD (Penulis tinggal di Paroki St. Yusuf Raba-Bima)
Peluncuran buku karya Pram dilakukan pada 21 Maret 2001. Buku ’Bukan Pasar Malam’ dengan versi Inggris It’s Not an All Night Fair diluncurkan atas inisiatif utama oleh British Council, dengan penerjemahnya, Dr. CW Watson. Peluncuran versi Inggris pertama buku yang dianggap banyak pengamat, sebagai yang terbaik dari karya-karyanya sebelum penahanan di Pulau Buru. Watson, sang penerjemah dalam sambutannya menyebutkan bahwa ia terdorong menerjemahkan novel pendek itu karena ’ingin banyak orang dapat membaca karya yang saya nikmati dari seluruh karya Pramoedya. Pram pun dalam sambutan pendeknya mengungkapkan, Bukan Pasar Malam, adalah cerita ”yang saya alami pribadi. Tidak ada fiksi di dalamnya. Itu laporan pengalaman hidup saya sebagai anak bangsa dalam revolusi. Hubungan saya dengan revolusi waktu itu masih dekat.” Watson ingin mengatakan kepada teman-temannya di Inggris, membaca novel (adalah) untuk mendapat gambaran tentang Indonesia pada tahun 1930-an. Bahkan seseorang mengingatkan Watson, ”Kalau mau baca novel Indonesia yang bagus, baca karya Pramoedya.” Novel Bukan Pasar Malam akhirnya ia temukan dengan susah payah pada tahun 1969, di sebuah toko di kawasan Cikapundung, Bandung. Ketika itu Pram sudah ditahan di Pulau Buru. Watson dalam tesis magisternya menilai perkembangan sastra Indonesia tahun 1900-1955 dan di bab terakhir membahas karya Pramoedya berjudul Midah si Manis Bergigi Emas.