Pram Bersuara Lagi:  It’s Not An All Night Fair

Oleh: Yosep Bala Makin, SVD (Penulis tinggal di Paroki St. Yusuf Raba-Bima)

Alias Pram, selengkapnya adalah Pramoedya Ananta Toer. Sebutan Pramis khusus untuk para penggemar Pram. Sebutan Pramis jadi popular saat penggemarnya memperingati hari ulang tahun penulis hebat itu di rumahnya masa kecil Pram dengan membersihkan lingkungan sekitar rumahnya. Ia dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, pada tanggal 6 Februari 1925, mula-mula dengan nama lengkap Pramoedya Ananta Mastoer. Ia berasal dari keluarga Mastoer (ayahnya) ditempelkan pada namanya itu dirasa terlalu aristokratik, maka ia menghilangkan awalan Jawa “Mas” dari nama tersebut dan menggunakan “Toer” sebagai nama keluarganya. Ayahnya seorang guru yang bertugas di HIS di kota Rembang dan pernah menjadi kepala guru di sekolah swasta di Boedi Oetomo sampai menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut. Ibunya anak seorang penghulu di Rembang. Ia menikah pada tahun 1950 dengan seorang wanita yang sering datang ke penjara ketika ia di penjara.

Pada masa pergolakan dengan kolonial ia pernah ditangkap marinir Belanda dan dipenjara pemerintah Belanda karena menyimpan dokumen gerakan bawah tanah menentang Belanda. Ia dipenjara di pulau Edam dan di bukit Duri, Jakarta, sampai tahun 1949 oleh pemerintah Belanda setelah Pram mengelilingi pulau Jawa. Pada tahun 1946 Pram menjadi anggota Resimen 6 Devisi dengan pangkat letnan dua Tentara Keamanan Rakyat yang ditempatkan di Cikampek. Hal yang menarik bahwa Pram seorang yang berpendidikan dan memiliki pengalaman kerja sebagai jurnalistik bahkan pengalaman di medan tempur dalam upaya melawan kolonial Belanda. Pada tahun 1956, terlepas dari keterlibatannya dengan PKI, Pram pernah berkunjung ke Peking, Tiongkok, untuk menghadiri peringatan hari kematian Lu Sun. Ia pernah menjadi anggota Pimpinan Pusat Lembaga Kesenian, Jakarta (Lekra) yang berada di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI). Karena keterlibatannya dengan Lekra, Ia harus berhadapan dengan seniman yang tidak sealiran terutama yang menentang PKI.

BACA JUGA:
Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More