Pilkada 2024; Momentum Melahirkan Pemimpin Lokal Yang Transformatif 

Oleh Maria Elviani Jelita, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng

Justru prinsip inilah yang melekat pada praktik pelayanan birokrasi. Birokrasi melayani secara efektif dan efisien manakala masyarakat menyiapkan uang sogok untuk birokrasi. Fenomena ini adalah fakta yang terjadi dalam segala bidang pelayanan birokrasi.

Salah satu praktiknya adalah sistem manga ata one (orang dalam). Beberapa faktor penyebab belum berkualitasnya pelayanan publik adalah faktor SDM aparatur, birokrasi organisasi, tata laksana, pola pikir, kinerja organisasi, budaya birokrasi, inovasi birokrasi dan teknologi informasi, perilaku birokrasi, sistem dan strategi pelayanan, kepemimpinan yang transaksional, struktur organisasi yang adaptif, perilaku organisasi yang koruptif, lemahnya penerapan kebijakan, belum diterapkannya prinsip good governance dan komunikasi birokrasi.

Kedua, maraknya kasus korupsi. Tidak dapat dipungkiri dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah tidak terlepas dari praktik  korupsi. Kita juga harus mengakui, korupsi di pemerintahan daerah sudah membudaya dan meluas, mulai korupsi pejabat tingkat elit hingga korupsi pejabat tingkat bawah.

BACA JUGA:
Perubahan dan Kemajuan itu Hot(s) Kah?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More