Perubahan dan Kemajuan itu Hot(s) Kah?
Responsif dan reaktif
Kerap terjadi bahwa pemakaian tagline dengan level hots bersifat reaktif. Bukan responsif atas situasi yang terjadi. Pola reaktif itu muncul karena ada tekanan tertentu. Semestinya, bila menghadapi tekanan, kita harus responsif. Misalnya, maraknya kampanye program literasi saat ini, karena reaktif atas riset-riset OECD melalui PISA. Posisi literasi kita tidak pernah beranjak dari level terbawah. Karena itu pemerintah giatkan gerakan literasi, kembangkan hots di atas. Semua ini terbaca sebagai reaktif atas tekanan situasi.
Padahal bila ditanggapi dengan cara yang responsif, maka selalu ada tahapan. Sikap responsif selalu dilakukan secara bertahap, terukur dan tujuannya jelas. Kemampuan kedua paslon yang ikut pilkada Manggarai sulit diukur dari tagline ini.
Namun, kita dapat menganalisa pemahaman mereka akan situasi riil dari tagline ini. Dan, kita bisa melihat setiap perubahan itu dengan kaca mata kemajuan yang ada. Elok sekali bila dua tagline ini digabungkan demi Manggarai tercinta. Demikian juga dua paslon ini bila dua tagline mereka menjadi sbuah perpaduan. Tapi itu sulit.