Pertanian Hemat Air Solusi Sehat di Tengah Krisis Lingkungan

Penulis : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Keberlanjutan, Tinggal di Jakarta)

Senyawa yang lain yang sudah dilarang sejak 1992 seperti Dieldrin, cis-chlordane, trans-chlordane, cis-nonachlor, trans-nonachlor ditemukan di air Sungai Kosambi Tangerang, dekat tambak ikan bandeng.

Racun pada sungai-sungai ini lambat laun mempengaruhi rantai makanan. Yang paling dekat dengan konsumsi sehari-hari adalah ikan dan kebun sayur di sekitar sungai.

Sebagaimana dikemukakan oleh sejumlah badan dunia seperti UNEP (2001), OCPs adalah grup bahan kimia yang termasuk dalam persistent organic pollutants (POPs) berdasarkan Konvensi Stockholm.

Bahan-bahan kimia tersebut bersifat stabil, sehingga tidak mudah terurai. Untuk tubuh, dampaknya sangat berbahaya karena dapat terakumulasi, dan berpindah dalam rantai makanan dan dapat menyebabkan kanker dan kerusakan kelenjar endocrine.

Sebetulnya di luar studi-studi ilmiah sudah banyak gosip yang berputar di medsos, bahkan berita dari media nasional tentang hubungan antara makanan dan jenis penyakit. Ketik saja di google, pasti berjibun informasi yang bikin bulu kuduk berdiri.

BACA JUGA:
14 Tahun Pemekaran Matim: Banyak Persoalan Muncul, dari Toilet Kotor hingga Proyek Mubazir
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More