Pertanian Hemat Air Solusi Sehat di Tengah Krisis Lingkungan

Penulis : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Keberlanjutan, Tinggal di Jakarta)

Para peneliti memeriksa 10 jenis makanan yang menjadi pemicu sesuai jenis penyakit yakni: garam, kacang dan biji-bijian, daging olahan, sayur, buah, seafood dengan kandungan lemak omega 3, minuman dengan pemanis buatan, biji-bijian utuh, asam lemak tak jenuh, dan daging merah tanpa proses.

Studi lain pada 2019 berjudul “Multiple Health and Environmental Impacts of Food” yang dilakukan Michael A.

Clark dkk dari Universitas Oxford, Universitas Minnesota, dan Universitas California menganalisis 15 jenis makanan dalam kaitannya dengan 5 jenis risiko kesehatan dan 5 masalah degradasi lingkungan (lihat diagram). Hasil studi menemukan empat kategori makanan yang berisiko paling tinggi terhadap kesehatan.

Pertama-tama adalah daging merah, kemudian telur, disusul minuman dengan pemanis buatan maupun gula, dan olahan biji-bijian, serta susu.

Studi yang sama menemukan pula bahwa selain kesehatan, daging merah menempati urutan tertinggi makanan yang punya dampak lingkungan hidup. Indeks negatif daging merah merupakan akumulasi dari pembukaan lahan skala besar untuk peternakan, pelepasan emisi, asidifikasi, dan tingginya penggunaan air.

BACA JUGA:
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan ke Non Pertanian Segera Dihentikan (1)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More