Pertanian Hemat Air Solusi Sehat di Tengah Krisis Lingkungan

Penulis : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Keberlanjutan, Tinggal di Jakarta)

Ketiga, sumber sayur dipastikan sehat. Perhatian utama seperti dikemukakan di atas adalah asupan ke tubuh dapat dipastikan sehat. Setiap orang punya hak untuk menentukan sumber makannya sehat.

Faktanya, di samping sulit mengandalkan suplai dari orang lain, pangan berbasis kekuatan pasar saat ini dikerahkan secara masal. Industri kimia pasti digalakkan untuk memastikan produksi berlangsung stabil dan skala besar.

Sehingga sulit bagi orang kota untuk memenuhi impian akan suplai pangan yang sehat. Teknik SWA memfasilitasi bahwa jika dimulai dari rumah tangga masing-masing, barangkali sebagian masalah kesehatan bisa terjawab.

Cukup dimulai dari sayur, tidak usah terlalu ambisius untuk semua suplai karena seringkali napsu besar justru gagal sebelum dimulai.

Keempat, recycle. Dalam satu proses, tidak hanya hemat air, tapi juga mengambil bahan-bahan bekas seperti botol bekas, cerigen bekas, dan sebagainya.

Hal ini sejalan dengan berbagai kampanye lingkungan dan juga teknik-teknik lainnya yang mempromosikan penggunaan bahan bekas.

BACA JUGA:
Catatan Akhir Tahun GARDA NTT Tentang Korupsi di Kabupaten Timor Tengah Utara NTT  
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More