
Perspektif Komunikasi dalam Menjembatani Kesenjangan Pemerataan Pendidikan
Oleh Dr. Yonas Klemens Gregorius Dori Gobang*
Kolaborasi ini penting karena menyadari bahwa tantangan yang dihadapi pendidikan di pedesaan sangat kompleks dan beragam, membutuhkan upaya kolektif untuk mengatasinya. Dengan bekerja sama, pemangku kepentingan pedesaan dan perkotaan dapat memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing, dan menciptakan pendekatan pendidikan yang lebih holistik dan berkelanjutan.
Komunikasi dapat membantu memfasilitasi kolaborasi dengan menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi perspektif, pengalaman, dan gagasan mereka. Ini dapat mencakup saluran komunikasi online dan offline, seperti media sosial, pertemuan publik, dan lokakarya. Dengan menciptakan ruang untuk dialog dan keterlibatan, komunikasi dapat membantu membangun kepercayaan dan pemahaman antara pemangku kepentingan perkotaan dan pedesaan, dan memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi titik temu dan prioritas bersama.
Kolaborasi yang efektif juga membutuhkan komitmen untuk mendengarkan dan belajar dari satu sama lain. Komunikasi dapat membantu menumbuhkan budaya keterbukaan dan keingintahuan, di mana pemangku kepentingan didorong untuk mengajukan pertanyaan, menantang asumsi, dan mencari perspektif baru. Dengan mempromosikan pendekatan pendidikan yang lebih inklusif dan partisipatif, komunikasi dapat membantu memastikan bahwa kebijakan dan prakarsa lebih tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi semua pemangku kepentingan.