Plus Minus Permainan Anak-Anak

Oleh Benediktus Kasman, pegiat sosial, tinggal di Maumere

Anak-anak laki bermain dengan rakitan dari batangan kayu sebagai ban dan bambu sebagai pendorong di melintasi jalan.

 

Ah, jangan takut itu sebab ketakutan akan meningkatkan jumlah anak-anak pengelana asing di negeri sendiri.

Ayo, bangkit mengantar anak-anak kita ke dalam dunia yang berhak mereka diami. Sebab kita orang tua bertanggung jawab atas masa depan anak-anak.

Kupinjam kata-kata Kahlil Gibran (1883), pujangga Lebanon:

Anak kita bukanlah kita, pun bukan orang lain.

Ia adalah ia.

Dan hidup di zaman yang berbeda dengan kita

Karena itu memerlukan sesuatu yang lain dengan yang kita butuhkan. Kita hanya boleh memberi rambu-rambu penentu jalan dan menemaninya ikut menyeberangi jalan.

Kita bisa memberikan kasih sayang,  tapi bukan pendirian. Dan sungguh pun mereka bersamamu, tapi bukan milikmu.“

BACA JUGA:
PPK Komcab dan Anak Cabang se-Jakarta Barat Periode 2021-2024 Dilantik, Berharap Pro Bono Publico Terwujud
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More