Peringati Hari Konstitusi, Jokowi: Ini Momen Strategis Bahas Cita-cita di Tengah Situasi Ketidakpastian

Lalu presiden RI ke-7 itu menyinggung soal visi besar pembanguan yaitu membangun masyarakat yang adil dan makmur, visi menjadi negara yang maju, negara yang sejahtera.

“Namun, menurut saya untuk mengeksekusinya harus jelas tolok ukurnya. Adil dan makmur, apa tolok ukurnya. Negara maju, negara yang sejahtera, apa tolok ukurnya.”

Karena visi jika tidak dirumuskan tolok ukurnya, itu namanya jargon politik. “Iya, jargon politik. Tidak jelas bentuknya, tidak bisa dijabarkan strateginya, tidak bisa dirumuskan langkah-langkahnya dan biasanya bisa dipastikan sulit akan terwujud,” tambahnya.

Artinya, tambah Jokowi, visi besar itu jangan sampai hanya jargon politik. Jangan hanya bahasa-bahasa normatif saja, bahasa yang indah-indah saja, yang enak didengarkan.

“Jangan juga yang hanya di awang-awang. Visi besar itu harus membumi, visi yang taktis, harus jelas tolak ukur capaiannya, harus jelas strategi besar dan strategi teknisnya, harus jelas langkah-langkahnya, harus jelas target waktunya, dan seterusnya, dan seterusnya,” bebernya. (Pb-6)

BACA JUGA:
Bertemu PM Papua Nugini James Marape, Jokowi Dorong Kelanjutan Pembahasan PTA
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More