Peringati 75 Tahun Pemboman Hiroshima, Paus Franscis Ungkapkan Kedekatannya dengan Jepang
Mengingat pesannya di Hiroshima pada tahun 2019, Paus Fransiskus mengatakan bahwa penggunaan energi atom untuk tujuan perang adalah tidak bermoral, sama seperti memiliki senjata nuklir adalah tidak bermoral.
Oleh karena itu, agar perdamaian berkembang, semua orang perlu meletakkan senjata perang, dan terutama senjata yang paling kuat dan merusak, senjata nuklir yang dapat melumpuhkan dan menghancurkan seluruh kota, seluruh negara, ungkap Paus.
Perhatian khusus kepada orang-orang yang terkena dampak bom yang biasa disebut sebagai hibakusha. Banyak dari mereka, yang selamat dari Hiroshima dan Nagasaki, menderita efek mengerikan dari pemboman termasuk keracunan radiasi dan trauma psikologis.
Paus Fransiskus berdoa agar suara kenabian mereka dapat menjadi peringatan bagi kita untuk generasi mendatang. “Untuk mereka, dan untuk semua yang bekerja untuk rekonsiliasi,” kata Paus, “kami menjadikan kata-kata pemazmur kami sendiri Untuk cinta saudara-saudaraku dan teman-temanku. Aku berkata: Damai untukmu! ” (Mz 122: 8) (Sumber Vatican News) – (pb-8)