Pergeseran Sikap Masyarakat dalam Membangun Inklusi Sosial dari Sikap Toleransi Menuju Sikap Solidaritas

Oleh Marselina Leliosa, Mahasiswa Semester VII Stipas St. Ruteng

Solidaritas, di sisi lain, mengajak kita untuk menyadari bahwa permasalahan ketidakadilan sosial bukanlah masalah satu kelompok, tetapi masalah bersama. Untuk itu, solidaritas menuntut tindakan nyata, bukan hanya sikap menerima atau menghindari konflik. Dalam konteks ini, masyarakat tidak hanya bertindak berdasarkan rasa hormat terhadap perbedaan, tetapi juga berdasarkan rasa tanggung jawab untuk berjuang bersama demi menciptakan keadilan sosial bagi semua.

 

Faktor yang Mendorong Pergeseran

Adapun beberapa faktor yang mendorong pergeseran dari sikap toleransi ke solidaritas antara lain:

1. Kesadaran terhadap Ketidakadilan Sosial: Ketika masyarakat semakin sadar akan ketimpangan dan ketidakadilan yang ada, misalnya melalui pendidikan, media, atau pengalaman langsung, maka keinginan untuk bergerak dari sekadar toleransi menuju solidaritas semakin kuat. Ini mencerminkan kesadaran bahwa toleransi saja tidak cukup untuk menciptakan perubahan yang signifikan.

2. Peran Media Sosial: Media sosial memainkan peran besar dalam mempercepat pergeseran ini. Melalui platform digital, isu-isu sosial yang sebelumnya terbatas pada kelompok tertentu kini bisa tersebar luas dan menjadi perhatian global. Hal ini memunculkan rasa solidaritas yang lebih luas, di mana orang-orang dari berbagai latar belakang saling mendukung dan bekerja bersama untuk perubahan.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More