
Pergeseran Sikap Masyarakat dalam Membangun Inklusi Sosial dari Sikap Toleransi Menuju Sikap Solidaritas
Oleh Marselina Leliosa, Mahasiswa Semester VII Stipas St. Ruteng
Solidaritas: Dukungan dan Tindakan Bersama
Di sisi lain, solidaritas adalah sikap yang lebih dalam dan lebih aktif dalam membangun inklusi sosial. Solidaritas bukan hanya soal menerima perbedaan, tetapi juga memperjuangkan hak-hak orang lain, terutama bagi mereka yang terpinggirkan atau menghadapi ketidakadilan sosial. Solidaritas mengharuskan masyarakat untuk tidak hanya berdiri di samping kelompok yang terpinggirkan, tetapi juga untuk berjuang bersama mereka dalam menciptakan perubahan yang lebih adil dan merata.
Solidaritas berfokus pada tindakan kolektif, di mana individu atau kelompok saling mendukung dalam menghadapi kesulitan atau ketidaksetaraan. Dalam konteks sosial, solidaritas mendorong kita untuk tidak hanya menanggapi ketidakadilan dengan toleransi atau penerimaan pasif, tetapi untuk berusaha mengatasi sumber ketidakadilan itu. Solidaritas mengajak kita untuk berbagi beban dan bekerja bersama demi mencapai kesejahteraan bersama.
Sikap solidaritas sangat penting untuk mengatasi masalah ketimpangan sosial yang sering terjadi dalam masyarakat. Misalnya, dalam menghadapi masalah kemiskinan, ketidaksetaraan gender, atau diskriminasi rasial, solidaritas mendorong kita untuk tidak hanya memahami penderitaan orang lain, tetapi juga untuk terlibat langsung dalam upaya perubahan. Hal ini dapat diwujudkan melalui berbagai cara, mulai dari partisipasi dalam gerakan sosial, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, hingga advokasi kebijakan publik yang lebih berpihak pada keadilan sosial.