Peran Kaum Muda dalam Menyongsong Indonesia Emas

Refleksi Sumpah Pemuda

Pertama, Kami Putra Dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Air Indonesia.

Kedua, Kami Putra Dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia.

Ketida, Kami Putra Dan Putri Indonesia, Mengjunjung Tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.

Kemudian pada tahun seribu Sembilan ratus empat puluh lima golongan muda bertikai dengan golongan tua untuk kemudian menculik Bung Karno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kemudian waktu berjalan, Negara berkembang lagi-lagi berkumpul pemuda-pemuda yang disebut dengan mahasiswa. Berkumpul untuk apa? untuk menumbangkan rejim yang jolim, dengan tekad mahasiswa membuktikan kekuatannya, Bung Karno dilengserkan. Kemudian berkembang menuju tahun seribu Sembilan ratus Sembilan puluh delapan lagi-lagi Negara ini dipimpin oleh orang-orang jolim, pada saat itu mahasiswa muncul lagi ke permukaan bagaimana bisa menumbangkan orang-orang jolim dari permukaan dengan aksi demo yang sangat luar biasa.

Dari sejarah ini, kita dapat melihat bagaimana peran pemuda lebih khusus mahasiswa itu sendiri sangat penting dalam memperjuankan sampai memwujudkan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu peran kita sebagai mahasiswa dalam mencapai visi Indonesia emas pada tahun 2045 yang akan datang sangatlah penting. Kita memiliki potensi yang sangat besar untuk membawa dampak yang positif dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, inovasi, kewirausahaan hingga kesadaran lingkungan dan integritas.  Maka untuk memperjuangkan ini, Yang paling penting adalah kita yang tidak mudah terlena oleh fesbut-fesbut yang tidak penting bahkan tidak menyehatkan. Kita harus mampu menunjukkan bahwa kata “MAHASISWA” bukan hanya formalitas semata, tetapi bagaimana kita menunjukkan eksistensi kita sebagai mahasiswa melalui pendidikan dan mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyrakat atau dilapangan tempat kita mengabdi. Sebagaimana para pemuda dahulu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:
Asal Omong - Budaya Wuat Wa'i di Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More