Pengamat Perbankan Sebut Kenaikan DPK Valas Dipicu Hambatan Ekspansi Sektor Korporasi
Ini tidak hanya akan meningkatkan kepuasan nasabah tetapi juga memperkokoh stabilitas dan pertumbuhan jangka panjang.
“Dengan demikian, inovasi dan digitalisasi menjadi kunci bagi industri perbankan untuk mengelola peningkatan DPK dan transaksi valas secara efektif, sambil tetap menjaga stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” jelasnya.
Diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat DPK valas perbankan tumbuh sebesar 19,7% yoy pada Mei 2024, dengan total nilai simpanan mencapai Rp1.341,1 triliun.
Persentase ini melonjak tinggi dibandingkan dengan bulan April yang tumbuh 12,9% yoy dengan nilai simpanan Rp1.291,4 triliun.
Laporan mengenai DPK Valas tersebut juga mencatatkan pertumbuhan positif pada porsi tabungan sebesar 4,6% yoy per Mei 2024, yang sebelumnya hanya terkoreksi 3,7% yoy pada bulan April lalu.
Sementara itu, per Agustus 2024, LPS mencatat DPK valas di perbankan tumbuh 14,4% secara tahunan menjadi Rp1.357,22 triliun.
Tidak heran, bank berlomba-lomba menyediakan layanan multicurrency dengan nilai kurs yang kompetitif.