Pemberdayaan Perempuan, Puskesmas Poned, dan Profesionalisme Bidan dalam Upaya Mengatasi Kematian Ibu dan Anak Maupun Stunting di NTT

Sampai dengan sekarang, indikator ini sangat susah untuk mencapai titik sangat puas dalam pencapaian kinerjanya Dinas pada hamper semua Kabupaten. Artinya sampai dengan saat ini kematian ibu dan anak tetap saja menjadi hantu yang membuat telinga Pemerintah dan pihak Swasta yang peduli menjadi berdengung. Mengapa demikian? Tentu karena Kematian Ibu dan Anak tetap tinggi. Berdasarkan data yang dikonfigurasikan oleh BPS tahun 2020 angka Kematian ibu mencapai 149 kasus dan angka kematian anak mencapai 744 kasus, sedangkan angka stunting mencapai 24,2%. Pada hal dalam RPJMD 2018-2023 NTT mempunyai target zero kematian ibu dan anak. Jika kita melihat terget ini artinya posisi sekarang kita harus berada pada angka kematian ibu dan anak dengan kejadian kematian yang harus rendah, sehingga pada tahun terakhir RPJMD bisa mencapai angka nol. Konfigurasi data di atas, menunukan bahwa secara probabilitas kita belum bisa mencapai target RPJMD. Karena itu, sangat perlu mempertahan management resilinsi yang berkesinambungan terhadap mengatasi berbagai persoalan terhadap KIB. Banyak persoalan yang cukup rumit dalam mengatasi indikator ini. Persoalan-persoalan itu menjadi baseline perencanaan intervensi yang dilakukan pihak pemerintah dan proyek swasta.

BACA JUGA:
Dosen Berjihad dan Beritjihad Bersama BRIN Demi Indonesia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More