Pemberdayaan Perempuan, Puskesmas Poned, dan Profesionalisme Bidan dalam Upaya Mengatasi Kematian Ibu dan Anak Maupun Stunting di NTT

Solusi pertama: kualitas dan kesinambungan management proyek intervensi. Sekian banyak proyek yang sudah melakukan intervensi terhadap kesehatan ibu dan anak di NTT seperti PML, Sister hospital, AIPMNH, desa siaga, akreditasi puskesmas dan kini MOMENTUM proyek USAID. Kesemua proyek intervensi ini sangat bermanfaat apabila tidak berhenti saja pada roadmap atau peta waktu yang telah mereka tentukan unutk mendampingi. Untuk bisa membina system pembangunan yang berkelanjutan perlu kita pakai atau adopsi strategi yang telah dibina oleh pihak proyek setelah kita ditinggalkan. Kita harus menghidupkan kembali secara terus menerus intervensi yang telah dibina. Bentuk penggunaannya harus mulai dari perencanaan (P1), pelaksanaan(P2) dan Penilaian dan pengukuran atau evaluasi(P3). Semua intervensi proyek itu kita masukan ke dalam anggaran program dan kegiatan melalui Badan Perencanaan Pembangunan penelitian dan Pengembangan secara sustainable sehingga akan nampak perubahan perilaku masyarakat ke perilaku hidup sehat, kualitas SDM kesehatan yang kualitas, kuantitas dan merata serta disiplin kerja yang menjadi habid atau kebiasaan. Bukan suam-suam kuku lalu berhenti.

BACA JUGA:
Ketika Jokowi Adalah Kita (Bag.2)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More