Pelaku Usaha Nasional Agustinus Sarifin dan Dekan Unika Widya Mandala Surabaya Beri 6 Kiat Majukan Kewirausahaan IFTK Ledalero

Laporan Wall Abulat (Jurnalis & Penulis Buku)

Konsultan HRD Nasional ini  juga mengingatkan bahwa hampir semua orang tua  para sarjana itu mengongkos anaknya dengan susah payah, lalu kemudian ketika anaknya tamat, para sarjana itu tetap berparasit pada orag tuanya.

“Artinya dari aspek ekonomi proses pendidikan itu tidak membuat orang, atau masyarakat bebas dari kesulitan atau bebas ekonomi. Pertanyaannya adalah mengapa jumlah sarjana nganggur terus meningkat,” tanya Magister Ilmu Hukum Program Hukum Bisnis Universitas Tarumanegara Jakarta ini rada heran.

Alumnus Strata I Filsafat pada IFTK Ledalero ini menyampaikan  empat alasan terkait fakta banyaknya sarjana yang masih menganggur.

Pertama, pilihan program studi yang tidak dipertimbangkan untuk menjawab kebutuhan (butuh banyak informasi tentang dunia kerja.

Kedua, kampus belum maksimal menyiapkan mahasiswanya agar setelah tamat mampu menjadi pekerja profesional atau menjadi pengusaha. Pola pendidikan harus segera diinovasi.

Ketiga, kampus harus memiliki divisi khusus sebagai pengantara kampus dan dunia kerja atau dunia usaha. Atau dibuatkan lembaga khusus. Lembaga ini berfungsi sebagai lembaga penghubung. Lembaga itu wajib tahu tentang tren dunia kerja apa dan kebutuhan dunia kerja dan dunia usaha apa.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More