Pelaku Industri Fesyen Didorong Perkuat Digitalisasi

Lebih lanjut Wamenparekraf menjelaskan, McKinsey dalam surveinya terkait fesyen menunjukkan bahwa ada satu peluang yang harus dimanfaatkan para pegiat fesyen. Yaitu terkait isu-isu sustainability.

Pandemi membuat masyarakat saat ini semakin peduli terhadap agenda-agenda keberlanjutan. Baik dari keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan budaya, dan juga keberlanjutan ekonomi.

“Saya personally suka dengan brand-brand lokal yang banyak bermunculan dan menerapkan sustainable practices mulai dari bahan yang ramah lingkungan. Mereka juga ada yang memberikan pelatihan-pelatihan kepada para ibu-ibu di daerah yang kemudian meningkatkan kapasitas ibu-ibu untuk semakin baik lagi,” kata Wamenparekraf Angela.

Hal ini kata Angela konsisten dengan spirit dari IFW 2022 yang tahun ini mengusung tema “Magnificient Borneo” yang merupakan bentuk nyata bagaimana fesyen ikut andil dalam keberlanjutan budaya Indonesia.

“Oleh karena itu selamat dan sukses bagi Indonesia Fashion Week 2022, semoga kita dapat terus berkolaborasi untuk mendorong dunia fashion tanah air dan penguatan ekosistem fesyen Indonesia dengan dua hal yaitu inovasi teknologi dan agenda keberlanjutan,” kata Wamenparekraf.

BACA JUGA:
Cofee For Rest, Sensasi Minum Kopi Sambil Menikmati Sunset di Borong
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More