Pandemi Covid-19 dan Cara Antisipasi Keadaan Terburuk
Oleh Bambang Soesatyo Ketua MPR RI/Mahasiswa Program Doktoral (S3) Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Ini hanya tiga contoh kasus yang menjelaskan betapa ada pasien Covid-19 yang nyata-nyata tak tertolong karena katerbatasan fasilitas kesehatan maupun tenaga dokter serta tenaga medis. Pasien yang tak tertolong bisa terdata di pemukiman padat perkotaan maupun hingga sudut-sudut desa.
Perkembangan pandemi di Jakarta pun mengkhawatirkan. Menurut Tim peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, 49,2 persen warga DKI Jakarta telah terpapar Corona. Selain itu, total kematian per hari di Jakarta akibat Covid-19 mencapai jumlah tertinggi pada Jumat (9/7), yakni 196 jiwa.
Semua orang pasti mengharapkan keadaan bisa segera membaik. Tetapi, pada saat bersamaan, semua orang harus mau memaknai data terkini tentang pandemi plus fakta lain tentang keterbatasan daya tampung rumah sakit rujukan, hingga keterbatasan jumlah dokter dan tenaga medis. Kalau tidak bijaksana menyikapi perkembangan terkini, situasi akan bertambah buruk di hari-hari mendatang.
Sekaranglah saatnya membangun kebersamaan untuk peduli pada pandemi Covid-19. Kebersamaan dalam arti menjaga lingkungan pemukiman masing-masing bersih dari Covid-19. Dan, manakala ada warga di pemukiman yang terpapar Covid-19, jangan biarkan yang bersangkutan dalam kesendirian, melainkan laporkan segera kepada pihak berwenang agar segera ditangani.