Pancasila Memelihara Takdir Saudara-saudara Se-tanah Air (Catatan Ketua MPR RI)
Oleh Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI/ Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia/Wakil Ketua Umum Partai Golkar)
Memang, adalah fakta bahwa masyarakat Indonesia merasakan masih adanya tantangan kebangsaan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Tantangan itu antara lain berupa melemahnya toleransi dalam menyikapi keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, dan memudarnya identitas dan karakter bangsa. Fakta bahwa Indonesia per geografis sebagai negara kepulauan yang terpisah oleh laut tidak boleh menjadi faktor yang melemahkan.
Dan, kendati secara sosio-kultural, bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, adat istiadat, agama dan kepercayaan tidak akan pernah merusak prinsip ‘Saudara Sebangsa Setanah Air’. Penyatuan dan persaudaraan itu dipelihara dan dirawat oleh Pancasila sebagai benteng untuk menghadapi berbagai potensi ancaman yang ingin menceraiberaikan ikatan kebangsaan.
Dengan begitu, Pancasila sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa sudah final. Tak hanya merekatkan kebhinekaan, Pancasila juga menjadi sumber nilai bagi pembangunan karakter generasi muda bangsa (nation character building). Sebab, di dalam lima sila itu terkandung falsafah, prinsip dan semangat spiritualisme, humanisme, nasionalime, etika serta standar moral, dan beragam sistem nilai positif hingga nilai dan prinsip kebenaran universal. Bukankah semua kandungan nilahi luhur ini menjadi gizi yang amat dibutuhkan anak dan remaja dalam proses tumbuhkembang mereka?***