Pancasila adalah Dasar NKRI Bukan Pilar (Bedah Buku)
Oleh: Konstantinus Hati, S.ST.,M.Kes
Kehidupan-kehidupan leluhur anak Bangsa yang hidup di Bumi Nusantara telah digambarkan oleh hidup anak Bangsa Nusantara pada zaman kerajaan Nusantara seperti zaman kerajaan Sriwijaya yang berdaulat sejak tahun 670-1025. Kerajaan yang sangat berpengaruh sampai ke Asia ini, kekuasaanya membentang dari Sumatra, kepulauan Riau, Bangka Belitung, Singapura, Semenanjung Malaka, Thailand, Kamboja, Vietnam Selatan, Kalimantan, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kerajaan Sriwijaya memiliki kosmologi budaya yang bisa mengatur masyarakatnya untuk hidup mengakui adanya Tuhan sebagai wujud yang Maha Tinggi, menghormati sesama, berkomunikasi dengan alam. Semua itu membentuk ritual yang diatur dalam ajaran Budha Mahayana. Sriwijaya telah memiliki budaya seni tari, seni sastra dan budaya Ritual. Peninggalan Candi-candi dan prasasty Sriwijaya telah menjadi wisata terbaik saat ini.
Selain cerita Sriwijaya masih terlalu banyak ceritra peradaban terdahulu di Nusantara seperti Dinasty Syailendra telah mendirikan Candi Borobudur sekitar tahun 770 selesai pada tahun 825 masehi (Sir Thomas Stamford Bingley Raffles. Balai Konversi Borobudur. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi 2019). Candi ini didirikan sebagai tempat pemujaan terhadap wujud yang Maha Tinggi dari ajaran Budha Mahayana. Candi atau Kuil Borobudur merupakan candi atau kuil terbesar di dunia. Ini menunjukan bahwa ajaran Budha Mahayana telah hadir tertua di bumi Nusantara dan telah membentuk karakter anak Bangsa Nusantara bersama ajaran agama lain. Hal ini tidak bisa diganggu gugat lagi.