
Suburkan Benih Sabda Allah; Pada Mulanya adalah Firman
Oleh: Pater Yosep Bala Makin, SVD (Rektor Novisiat Sang Sabda Kuwu – Ruteng)

Setiap sekolah aktif mempersiapkan siswa-siswi untuk tampil dalam perayaan ekaristi dengan koor dan tarian meriah dari setiap sekolah bersama para novis. Para novis diterjunkan ke sekolah-sekolah dan bersama guru pendamping di setiap sekolah mendampingi peserta lomba dengan simulasi kegiatan lomba dan latihan bola sepak di lapangan NSSK. Dengan itu siswa yang tidak terpilih punya pengalaman pernah bermain bola saat latihan di lapangan NSSK. Bahkan semua tampil dengan nuansa khas budaya Manggarai: Tarian, koor, dan Torok, serta berbusana budaya Manggarai. Seluruh ungkapan sukacita dan kegembiraan serta suksesnya festival ini disatukan dalam perayaan ekaristi kudus yang adalah puncak kehidupan manusia.
Dalam kotbahnya, Pater Faby memberikan perhatian khusus kepada anak-anak sekolah dengan mengajak anak-anak untuk mencintai Tuhan dalam Sabda-Nya, Tuhan yang memberikan manusia damai dan sukacita. Kita harus membuka hati kita, mempersiapkan tempat dalam hati kita agar Tuhan bersemayam dan menetap dalam hati dan kehidupan manusia. Damai dan sukacita yang merupakan hadiah dari Tuhan itu kita simpan baik dan kita bagikan dengan ketulusan hati kepada teman-teman kita yang adalah sesama kita. Dengan gaya kotbah berdinamika, anak-anak diberikan beberapa pertanyaan dan dijawab dengan penuh keberanian dan sukacita. Bahkan berebutan acungkan tangan dengan harapn ditunjuk untuk menjawab pertanyaan.