P5 Resmi Pamit, 8 Dimensi Profil Lulusan Hadir: Harapan Baru Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar

Oleh Jacobus Yonathan Kolin, S. Pd, S. Sos., Kepala Sekolah SD Negeri Gunung Putri 01 Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor

Mengapa Perubahan Ini Penting untuk Anak SD

Anak usia SD berada di fase emas pembentukan karakter. Mereka menyerap nilai dan kebiasaan seperti spons. Jika pendidikan karakter hanya hadir dalam bentuk proyek sesekali, peluang pembentukan nilai itu akan berkurang. Dengan pendekatan baru ini, karakter tidak diajarkan, tetapi dihidupkan dalam keseharian.

Lebih dari itu, pendekatan ini selaras dengan prinsip deep learning—belajar mendalam yang menghubungkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Dimensi-dimensi seperti Kesehatan dan Komunikasi ditambahkan, sementara Berkebinekaan Global dan Bergotong Royong dilebur menjadi Kewargaan dan Kolaborasi. Anak tidak hanya tahu apa itu gotong royong, tapi juga terbiasa melakukannya, merasakan manfaatnya, dan membawanya ke luar lingkungan sekolah.

Tantangan Nyata di Lapangan

Meski idenya terdengar ideal, praktiknya tidak akan mudah. Ada tiga tantangan utama yang saya lihat di depan mata. Pertama, kesiapan guru. Disadari bahwa

Guru SD memegang peran sangat vital. Mereka tidak lagi cukup menguasai materi, tetapi juga harus mahir menyisipkan nilai dari delapan dimensi ke dalam setiap pelajaran. Ini membutuhkan kreativitas, perencanaan matang, dan tentu saja dukungan pelatihan. Tanpa itu, guru akan merasa terbebani dan cenderung kembali ke metode lama yang lebih mudah diukur.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More