Nusantara Baru Indonesia Maju (Sebuah refleksi )

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, Biarawan

Tak bisa dipungkiri bahwa kita diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial atau oleh Aristoteles menyebutnya dengan istilah Zoon Politicon yakni makhluk sosial, makhluk yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Tidak hanya sebagai makhluk sosial, tetapi juga sebagai makhluk mulia yang memiliki akal budi, yang membedakan dengan ciptaan Allah yang lainnya. Oleh karena itu, dalam berinteraksi dengan sesama, maka akal budi dan adab harus diperhatikan, sebab kalau tidak atau kurang menggunakan akal budi dan kurang beradab, maka kita tidak ada bedanya dengan hewan atau binatang. Dengan demikian, Zoon Politicon yang merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh Aristoteles, dari kata Zoon yang berarti “hewan” dan Politicon yang berarti “bermasyarakat”, akan secara harafiah berarti hewan yang  tidak atau kurang berakal budi dan kutang beradab, yang bermasyarakat. Jika ini yang terjadi, maka wajah Nusantara baru dan Indonesia maju hanya sekedar slogan semata.

Oleh karena itu, bertepatan dengan hut ke – 79 RI, dengan tema: “Nusantara baru, Indonesia maju”, maka harus benar-benar menampakkan wajah Indonesia yang baru, yang tidak hanya karena pemindahan IKN (Ibu Kota Negara) baru Nusantara, melainkan warganya harus lebih beriman (toleran), beradab (berkarakter/beretika), berbudaya (berestetika), dan berkualitas (cerdas). Inilah pesan tersembunyi dari angka 79 dalam filosofi jawa, yakni 7 (Pitu) = Sinangga (menjaga/menjunjung tinggi derajat dan kehormatan), dll. Dan 9 (Songo) = Nawa (semangat dan simbol kemuliaan), Hanggatra (kesempurnaan), Bunga (keindahan), dll. Dan bukan suatu kebetulan, jika peringatan hut ke-79 RI, dilangsungkan di IKN baru Nusantara, tetapi menandai dimulainya era baru (new era) untuk Indonesia, yakni tidak lama lagi Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara, yang terletak di Kalimantan Timur, yaitu di sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, dan di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota.

BACA JUGA:
Guru dan Buku: Membuka Jendela Dunia (Siswa)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More