Nataru Sebagai Momentum Transformasi Diri (Sebuah Refleksi)

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

 

Asal Usul Tahun Baru

Asal usul perayaan tahun baru yang ditetapkan pada 1 Januari tiap tahun tak lepas dari pengembangan penanggalan bangsa Romawi kuno, dalam hal ini tak luput dari peran sosok Julius Caesar. Kala itu, pendiri Roma bernama Romulus masih menerapkan penanggalan Masehi terdiri dari 10 bulan dan 304 hari. Lalu pada abad ke-8 SM, Numa Pompilius menambahkan dua bulan dalam penanggalan kalender Romawi, yakni Januarius dan Februarius. Selanjutnya Julius Caesar berkonsultasi dengan ahli astronomi dan matematika untuk menyempurnakan penanggalan Masehi tersebut. Ia menamai bulan pertama kalender Romawi dengan nama Janus, yang berasal dari nama dewa Romawi yang memiliki dua muka untuk memandang ke depan dan ke belakang.

Jadi, penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru itu dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa Janus, dewa permulaan Romawi. Kala itu, bangsa Romawi memperingati tahun baru dengan berbagai pengorbanan kepada Janus, bertukar hadiah, mendekorasi rumah, dan mengunjungi beberapa pesta. Lebih lanjut, penetapan 1 Januari sebagai tahun baru pertama kali dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Hingga kini pada tanggal 1 Januari dirayakan sebagai awal tahun baru oleh sebagian besar masyarakat dunia.

BACA JUGA:
Cegah Omicron, Pemerintah Percepat Vaksinasi dan Perketat Prokes
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More