Nangaroro dan Kematian Aktivis: Apakah Penolakan Adalah Kejahatan?

Oleh : Agnes Hestika ule, Mahasiswi Semester Vll STIPAS St. Sirilus Ruteng

Suara Kecil yang Menyuarakan Allah

Ajaran Gereja Katolik jelas menolak sikap yang menindas suara masyarakat kecil. Paus Fransiskus dalam Laudato Si’ menegaskan: “jeritan bumi dan jeritan orang miskin adalah jeritan yang sama (LS, 49). Suara masyarakat Nagekeo yang menolak proyek geothermal adalah bagian dari jeritan itu jeritan untuk mempertahankan martabat manusia sekaligus kelestarian ciptaan.

Menutup telinga terhadap suara tersebut berarti menutup telinga terhadap suara Allah yang berbicara melalui umat-Nya yang sederhana. Dalam hal ini, Vian dan masyarakat yang bersuara kritis adalah nabi-nabi zaman modern yang mengingatkan kita bahwa pembangunan tanpa hati nurani hanyalah kesia-siaan.

Seruan Moral dan Tanggung Jawab Bersama

Kematian Vian bukan sekadar tragedi personal, melainkan peringatan sosial. Gereja, melalui suara profetisnya, dipanggil untuk berdiri bersama mereka yang menderita. Paus Fransiskus dalam Fratelli Tutti mengingatkan bahwa solidaritas bukan sekadar belas kasihan, melainkan komitmen nyata untuk merangkul mereka yang disingkirkan. Gereja dipanggil untuk menjadi sahabat bagi korban, pelindung bagi mereka yang tidak berdaya, dan suara yang menegaskan bahwa martabat manusia lebih berharga daripada keuntungan material.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More