Misteri Gaun Tua
Cerita Pendek oleh: Tian Tap (Penulis mahasiswa STFK Ledaler-Maumere)
Hari-hari Vero selalu ceria. Pada benaknya selalu membayangkan tentang Marten. Baginya Marten amat tampan. Apa lagi kumis dan jenggotnya, membuat Vero semakin yakin Marten adalah pilihannya yang tepat. Orang tua Vero semakin putus asa. Mereka mengetahui usia Vero sudah tak muda lagi. Mereka takut Vero menjadi jomblo kekal. Mereka cukup bingung apakah mereka harus melepaskan adat demi putri bungsu mereka. ataukah harus menyaksikan usia vero yang tak produktif lagi. Tetapi pergolakan selalu mati di hadapan gaun tua itu. Setiap kali orang tuanya memandang gaun tua itu, Mereka selalu mengingatkan tentang pesan dari leluhur “Gaun ini adalah jembatan dari setiap pilihan anak gadis dari suku ini”. kata-kata ini selalu terngiang secara turun temurun. Ayah Vero yakin dan percaya gaun itu dapat menentukan pilihan yang terbaik untuk anak gadis disukunya.
Tibalah waktunya Marten datang untuk melamar Vero. Sebelum memakai gaun tua itu vero telah menjalankan ritus yang menjadi kebiasan disukunya. pada saat Marten hedak masuk kedalam rumah Vero. Marten menyaksikan ada sekian banyak orang yang duduk memenuhi isi rumah. Marten amat gugup melihat itu semua. Ritus lamaran berjalan dengan lancer. Segala mahar sudah dibahas secara jelas. Tibalah pada sesi yang terakhir yakni Vero harus memakai gaun itu sebelum jarinya dimasuki cincin tanda cinta yang sejati.