Misteri Gaun Tua
Cerita Pendek oleh: Tian Tap (Penulis mahasiswa STFK Ledaler-Maumere)
Setiap lelaki yang datang untuk melamar gadis di suku tersebut harus mengikuti adat yang berlaku. Jika tidak lamaran sudah pasti ditolak. Bagi suku tersebut adat adalah segalanya. Menghargai adat sama-halnya menghargai kehidupan itu sendiri. Memang cukup diakui bahwa kecantikan anak gadis dari suku tersebut amat luar biasa. Putih mulus penuh mempesona, Body yang aduhai. Sekian banyak laki-laki ingin sekali memperistrikan mereka. Tetapi sekian banyak juga ditolak.
Vero sedang asyik menyapu halaman rumah. Tiba-tiba Marten datang menjumpai Vero. “Vero, minggu depan aku akan datang melamarmu”, kata Marten kepada Vero. Vero amat malu mendengar perkataan Marten. Sebab ia sudah lama merindukan untuk membangun keluarga. Ada sekian banyak lelaki yang datang melamar Vero. Tetapi gaun tua itu selalu menolaknya. “Ok kaka Marten, saya tunggu”, kata Vero. Pertemuan itu merupakan yang pertama bagi Marten dan Vero. Pertemuan pertama langsung mengungkapkan kesan yang amat luar biasa. Bagi Marten membangun cinta dengan anak gadis dari suku itu tidak ada gunanya. Bukan hati yang merstu melainkan si gaun tua itu.