Misteri Gaun Tua
Cerita Pendek oleh: Tian Tap (Penulis mahasiswa STFK Ledaler-Maumere)
“Nak, pakailah gaun itu. Hanya dengan gaun itu dapat mengetahui apakah Marten benar-benar jodohmu”, kata ibunya yang sedang meliuk sepi pada sebuah sudut. “Hei ibu… Tidak usah saja. Aku sangat mencintainya”, kata Vero kepada ibunya. Suku mereka berkeyakinan bahwa setiap orang yang datang untuk melamar anak gadis dari suku itu harus mengenakan gaun itu. Konon katanya, gaun itu dapat menentukan jodoh yang baik. Bila anak gadis dari suku itu tidak mampu memakai gaun itu maka sudah pasti lelaki yang datang itu bukan jodohnya.
Pada suatu hari, Vero sedang menyapu halaman rumah. Vero adalah anak dari ketua suku itu. Sudah pasti segala peraturan adat istiadat dari suku itu, harus ditaati oleh Vero. Ia adalah bungsu dari lima bersaudara. Semua saudara-saudara Vero sudah berkeluarga. Dulu setiap orang yang datang melamar kakaknya, ia menyaksikan bagaimana kakaknya memakai gaun itu. Ada sekian banyak laki-laki yang ditolak. Ditolak bukan karena kakaknya tidak mencintai mereka tetapi karena gaun itu tidak merestunya. Setiap kali Vero menyaksikan itu, dalam pikiranya “Semoga saja pas masa saya, gaun itu sudah tidak ada lagi”. Betapa tidaknya ritus untuk memakai gaun itu amat rumpil rumit. Sebelum laki-laki datang, pengantin wanita harus tidur tanpa busana tiga malam. Ditambah dengan pantang makan pagi dan siang. Pokoknya amat rumit.