
Misa Inkulturasi Jawa di Stasi Laurensius Parung Panjang Berlangsung Meriah dan Khidmat
Hal senada disampaikan oleh Ketua Stasi Parung Panjang, Dr. Frederikus Fios, yang dalam sambutannya menyoroti keunikan komunitas Santo Laurensius. “Stasi ini adalah miniatur Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, semua suku ada di sini. Maka penetapan Stasi Parung Panjang sebagai Center of Nusantara Culture adalah langkah tepat yang kami pengurus stasi Periode 2024-2027 patenkan,” ungkapnya.
Dr. Fios juga menambahkan bahwa Stasi Parung Panjang akan terus berkembang dengan menampilkan atraksi budaya seperti musik, tari, lagu, dan pakaian tradisional sebagai warisan budaya Nusantara yang mendukung pertumbuhan iman Katolik. “Kami percaya bahwa iman dan budaya bisa berjalan beriringan, memperkaya satu sama lain, dan membawa Gereja semakin dekat dengan umat,” tutupnya. Doktor Fios mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk membuat perayaan misa inkulturasi 10 Agutus 2025 di Parung Panjang berjalan sukses dan lancar.
Misa Inkulturasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Stasi Parung Panjang menuju status Paroki di masa depan, sekaligus memperkuat identitas Katolik yang berakar dalam budaya lokal yang plural di Bumi Parung Panjang.