Merenda Moderasi Beragama di Tenda Komuni Suci Perdana Stasi Serise Paroki Reo Keuskupan Ruteng

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis dan Pernah Menjalani Pertukaran Mahasiswa Utusan STFK Ledalero di Fakultas Theologia UKAW Kupang Tahun 1997)

Mereka juga saling melayani dan memberi supor untuk tetap menjalankan nilai-nilai keagamaan masing-masing dan bertekad untuk tetap merawat perbedaan dalam bingkai ke-Bhineka Tunggal Ika-berbeda-beda tetapi tetap satu juga.

Melihat suasana persaudaraan yang tercipta dari ketulusan hati dan terbias dari hati telanjang itu, sontak beberapa undangan yang  hadir, di antaranya Nikolaus  berujar “Alangkah indahnya ada bersama dalam suasana persaudaraan yang merupakan implikasi konkret dari praktik   Moderasi Beragama di bawah Tenda Komuni Suci Perdana di Stasi Serise Paroki Santa Maria Ratu Rosario Reo ini,” kata Nikolaus salah satu undangan yang hadir.

Nikolaus berharap agar nilai-nilai moderasi beragama yang alamiah dan natural ini perlu dihidupi, dirawat dan ditularkan kepada segala penjuru negeri dengan satu tekad yang sama yakni pentingnya  merawat keberagaman dan keberagamaan dalam keseharian kita, apa pun agama yang kita anuti.

Dari Tenda Syukuran Komuni Suci Perdana di Stasi Serise, Paroki Santa Maria Ratu Rosario Reo, Keuskupan Ruteng kami berkomitmen untuk terus merenda dan memaknai moderasi beragama dengan cara kami yang terlahir dari rahim putih, dan terbias dari hati telanjang. Salam Moderasi Beragama dan salam Persaudaraan untukmu semua dari Stasi Serise Paroki Santa Maria Ratu Rosario Reo, Keuskupan Ruteng. Deus Benedicat-Tuhan memberkati. ***

BACA JUGA:
Ketika Paroki Reo Keuskupan Ruteng Terapkan Silentium Magnum Selama Belasan Jam Jelang Penerimaan Komuni Perdana
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More