Merenda Moderasi Beragama di Tenda Komuni Suci Perdana Stasi Serise Paroki Reo Keuskupan Ruteng
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis dan Pernah Menjalani Pertukaran Mahasiswa Utusan STFK Ledalero di Fakultas Theologia UKAW Kupang Tahun 1997)
Dalam konteks global yang semakin terkoneksi, nilai-nilai moderasi beragama menjadi lebih relevan dalam membangun hubungan yang positif dan mempromosikan perdamaian di antara umat manusia.
Penulis mencatat, nilai-nilai moderasi beragama sebagaimana digambarkan secara sekilas di atas menjadi warna utama dalam kebersamaan syukuran komuni perdana siswa Brinet yang digelar di halaman rumahnya di Serise, Desa Satarpunda, Kecamatan Lembaleda Utara, Kabupaten Manggarai Timur atau yang secara administrasi Parokial masuk dalam wilayah Paroki Santa Maria Ratu Rosario Reo, Keuskupan Ruteng pada Minggu 17 November 2024.
Disaksikan media ini, beberapa perwakilan agama Katolik di antaranya Theresia Muliana, Robertus Masdun, Ester Senem, Rosalia Nartin, Rizky Masdun, Vilia, Leriska, dan Mirel berbaur dengan perwakilan umat Islam di antaranya Ibu Darma, Arifin, Ibu Ratna, dan Hendra serta perwakilan agama Kristen Protestan di antaranya Sari, Wiwin, Mery.
Mereka bersatu hati di bawah Tenda Syukuran Komuni Suci dengan intensi yang sama yakni mendoakan, mensupor, menghibur dan berbagi kasih dengan yubilaris dan keluarganya.