Merenda Moderasi Beragama di Tenda Komuni Suci Perdana Stasi Serise Paroki Reo Keuskupan Ruteng

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis dan Pernah Menjalani Pertukaran Mahasiswa Utusan STFK Ledalero di Fakultas Theologia UKAW Kupang Tahun 1997)

Ya, moderasi beragama sebagaimana yang digaungkan Kementerian Agama RI dalam beberapa tahun terakhir memang menggarisbawahi pentingnya menghormati hak asasi manusia, pentingya menghindari sikap eksklusif dan berkontribusi  pada perdamaian dan harmoni dalam masyarakat.

Konsep  moderasi beragama  memang mencerminkan nilai-nilai  universal dan prinsip-prinsip etis yang ditemukan  dalam berbagai ajaran agama. Ini juga menghargai pentingnya  keseimbangan antara dimensi  kerohanian dan dunia materi serta mengakui bahwa perbedaan dalam keyakinan adalah keniscayaan dalam masyarakat yang beragama.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam tataran praktik moderasi beragama, umat diajarkan untuk menjalani  ajaran agama dengan cara  yang membawa  manfaat dan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Hal ini mencakupi penghormatan  terhadap hak asasi manusia, menghindari sikap eksklusif dan berkontribusi  pada perdamaian dan harmoni dalam masyarakat.Moderasi beragama merupakan prinsip yang penting  dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif, beragama dan bermartabat.

BACA JUGA:
Polri Didesak Percepat Lakukan Reformasi untuk Meraih Kepercayaan Publik
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More