Menulis Sesuatu di Balik Sesuatu ’Biar Dikenal Dunia’
Satu pertanyaan pemicu dalam hal keterampilan berbahasa adalah menulis apa? Apa yang hendak ditulis bila tidak ada perbendaharaan informasi atau pengetahuan terdahulu? Demikian juga, saya hendak berbicara apa bila tidak ada informasi dan pengetahuan yang masuk dan tersimpan dalam ingatan saya? Keterampilan menulis dan keterampilan berbicara akan ditopang dengan keterampilan membaca dan menyimak yang baik. Keterampilan membaca dan menyimak yang baik kemungkinan besar dapat berbicara dan menulis dengan baik pula. Dua keterampilan itu disebut keterampilan reseptif.
Karena itu, resepnya harus dikuasai untuk bisa memproduksi sesuatu, yakni sebuah karya tulis berkualitas, ilmiah dan dapat berbicara dengan baik dan teratur. Semakin banyak membaca, perbendaharaan informasi dan pengetahuan bertambah pula. Banyak membaca, banyak tahu tentang banyak hal. Kita dapat dengan mudah mengenal dan menguasai dunia karena banyaknya informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Maka dengan mudah kita mengolah informasi dan pengetahuan yang dimiliki dalam bentuk tulisan. Kegiatan menulis tidak lagi membuat kita bingung tentang sesuatu yang hendak ditulis. Selalu ada sesuatu di balik sesuatu yang pernah menjadi informasi dan pengetahuan dalam benak kita. Sekadar diingatkan, kita boleh menulis sesuatu di balik sesuatu tetapi jangan pernah dibalik sesuatu yang menjadi kebenaran yang pernah kita anuti. Karena pengetahuan adalah kebenaran. Pertimbangan rasional akan lebih tajam dan terpercaya karena memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup melalui kegiatan membaca.