Menulis Sesuatu di Balik Sesuatu ’Biar Dikenal Dunia’
Tulisan ini sengaja dimulai dengan kata seorang sastrawan Indonesia yang banyak menulis buku sejarah sastra Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, namanya: Kalau mau mengenal dunia, membacalah!, dan kalau mau dikenal dunia, menulislah! Kata-katanya ini menjadi pemantik bagi pengajar dan pelajar di sekolah di pelbagai tingkatan pendidikan. Selain itu, kata-katanya menjadi pemantik pula bagi mereka yang sudah lulus dari perguruan tinggi yang sudah menenteng ijazah Sarjana S1 atau diploma D3. Yang sudah menyelesaikan pendidikan tinggi – apalagi – tentu sudah cukup dibelaki pengetahuan dan keterampilan yang lebih terlatih dalam membaca, menulis, dan bahkan menghitung. Maka tidak sekadar menjadi kegiatan rutin di dalam kelas/ruang kuliah melainkan sudah menjadi keterampilan yang melekat pada setiap pelajar atau tamatan perguruan tinggi. Keterampilan membaca dan menulis serta menghitung adalah keterampilan dasar yang dipelajari dan dilatih sejak masih di pendidikan dasar.