Menulis Sesuatu di Balik Sesuatu ’Biar Dikenal Dunia’

P. Yosep Bala Makin, SVD. Penulis adalah Pastor Paroki St. Yusuf Raba-Bima

Tulisan ini sengaja dimulai dengan kata seorang sastrawan Indonesia yang banyak menulis buku sejarah sastra Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, namanya: Kalau mau mengenal dunia, membacalah!, dan kalau mau dikenal dunia, menulislah! Kata-katanya ini menjadi pemantik bagi pengajar dan pelajar di sekolah di pelbagai tingkatan pendidikan. Selain itu, kata-katanya menjadi pemantik pula bagi mereka yang sudah lulus dari perguruan tinggi yang sudah menenteng ijazah Sarjana S1 atau diploma D3. Yang sudah menyelesaikan pendidikan tinggi – apalagi – tentu  sudah cukup dibelaki pengetahuan dan keterampilan yang lebih terlatih dalam membaca, menulis, dan bahkan menghitung. Maka tidak sekadar menjadi kegiatan rutin di dalam kelas/ruang kuliah melainkan sudah menjadi keterampilan yang melekat pada setiap pelajar atau tamatan perguruan tinggi. Keterampilan membaca dan menulis serta menghitung adalah keterampilan dasar yang dipelajari dan dilatih sejak masih di pendidikan dasar.

BACA JUGA:
Ancaman Bencana Ekologi dan Krisis Pengetahuan Lingkungan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More