Menggugat Budaya Diam: Perempuan sebagai Mitra Setara dalamTerang Mulieris Dignitatem

Oleh Efrida Anna Sukarti Jou, Mahasiswa Sekolah Tingggi Pastoral Santo Sirilus Ruteng

Cara pandang generasi muda mengenai perempuan juga mulai berubah. Kaum muda, khususnya mereka yang telah banyak belajar dari luar, mulai berani untuk berbicara tentang kesetaraan. Mereka tidak lagi melihat perempuan sekadar sebagai pengikut, tetapi sebagai teman diskusi, rekan kerja, dan bahkan pemimpin yang bisa diandalkan. Perubahan cara berpikir generasi muda ini memberikan harapan besar bagi masa depan. Namun, perubahan ini tidak akan bertahan lama jika kita tidak menanamkan rasa penghargaan terhadap perempuan dari sejak dini.

Di sisi lain, dalam hal iman, kita bisa banyak belajar dari contoh Bunda Maria. Dia bukan hanya sosok yang diam, tetapi perempuan yang berani mengucapkan “ya” terhadap panggilan Tuhan. Keberanian Maria menerima kabar baik menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran krusial dalam sejarah keselamatan. Jika Gereja mengagungkan Maria sebagai Bunda Allah, lalu mengapa kita masih ragu untuk menghormati perempuan di kehidupan sosial? Memberikan penghormatan kepada perempuan bukan hanya sebuah tradisi, melainkan juga panggilan iman yang sejalan dengan kehendak Tuhan. Sebagai bagian dari masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk membuka ruang tersebut. Tidak cukup hanya menyatakan bahwa kita menghargai perempuan. Kita juga harus benar-benar memberikan kesempatan, mendengarkan pendapat mereka, menghormati gagasan mereka, dan melibatkan mereka dalam setiap proses pengambilan keputusan. Karena ketika perempuan dilibatkan, keputusan yang diambil akan lebih seimbang. Keputusan tersebut tidak hanya logis dan keras, tetapi juga dapat menyentuh sisi kemanusiaan yang lebih dalam.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More