Mengapa Kesehatan Manusia Modern Semakin Rapuh dan Bagaimana Solusinya (Bag. I)

 Oleh Dr. Alexander Jebadu SVD, Dosen pada Institute Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero-Flores -NTT

Dalam rangka seminar hari ini, saya ingin mempresentasikan satu topik kecil dari tema maha besar tentang kesehatan manusia yaitu soal kerapuhan kesehatan manusia modern, akar-akar penyebabnya dan apa yang mesti dibuat untuk mengatasinya.

IPTEK SEMAKIN MAJU KESEHATAN MANUSIA SEMAKIN RAPUH

Salah satu hal yang tidak bisa dipungkiri saat ini adalah bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang dikembangkan manusia sudah semakin maju, modern dan canggih yang puncaknya untuk sementara waktu saat ini yaitu Revolusi Industri 4.0 dengan segala berkah yang dibawanya.

Akan tetapi, sayangnya, kemajuan Iptek ini tidak disertai dengan peningkatan kualitas kesehatan manusia. Kesehatan manusia modern, sebaliknya, baik secara global maupun lokal, malahan semakin rapuh.

Di bandingkan pada zaman dulu, manusia modern lebih banyak yang meninggal oleh penyakit degeneratif daripada oleh penyakit karena wabah virus termasuk virus corona 19.

Tentang hal ini Yuval Noah Harari dalam karyanya 21 Lessons for the 21st Century (2018) menulis: “For the first time in history, infectious diseases kill fewer people than in old age, famine kills fewer people than obesity, and violence kills fewer people than accidents (=Untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah, penyakit menular membunuh lebih sedikit orang dari pada pada zaman kuno dulu, kelaparan membunuh lebih sedikit orang daripada yang dibunuh / mati karena kegemukan dan tindakan kekerasan membunuh lebih sedikit orang daripada yang dibunuh karena kecelakaan lalulintas).”

BACA JUGA:
Sense Of Crisis dan Sense Of Belonging, Dari Natal Kristus Kepada Natal Kita
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More