Mengapa Kesehatan Manusia Modern Semakin Rapuh dan Bagaimana Solusinya (Bag. I)
Oleh Dr. Alexander Jebadu SVD, Dosen pada Institute Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero-Flores -NTT
Saya bilang: “Bukan. Saya hanya lanjutkan misi Yesus saja.”
***
PENDAHULUAN
Makalah ini dibawakan sebagai seminar ilmiah tentang kesehatan dalam rangka HUT Prodi S2 Linguistik Undana Kupang dan Peluncuran Buku “Bahasa: Rumah Kita Bersama Menghindari Language Disadvantage Mencegah Kerusakan Otak Berbahasa” di Kupang 25 Maret 2022.
Saya menulis artikel ini untuk memenuhi undangan Pasca Sarjana Prodi Linguistik Universitas Nusa Cendana Kupang dalam rangka HUT Program Studi S2 Ilmu Linguistik Undana dan peluncuran buku Bahasa: Rumah Kita Bersama Menghindari Language Disadvantage Mencegah Kerusakan Otak Berbahasa di Kupang 25 Maret 2022.
Seperti yang saya cuap-cuapkan di Pengantar dari buku Bahasa: Rumah Kita Bersama, saya pada dasarnya merasa berat untuk menerima undangan ini.
Bagaimana mungkin saya dari latar belakang ilmu yang sangat lain – teologi – diundang untuk berbicara tentang ilmu pengetahuan di lingkungan ilmu lain yang bukan merupakan keahlian saya – linguistik. Akan tetapi saya juga senang karena saya juga sebenarnya agak mirip dengan akademisi yang menjadi pengarang buku Bahasa: Rumah Kita Bersama – Antonius Porat.