Mencintai Almamaterku: “SMPK  Rosamistika  Waerana “

Oleh: Fransiskus Ndejeng

Penulis, pernah mendapat nilai empat pada ulangan tentang pokok bahasan aljabar. Kebetulan ketika saya berada di kelas dua SMP kala itu dan sering sakit. Pas masuk kelas langsung diberikan tugas ulangan harian. Memang ada juga siswa lain mendapat nilai dibawah nilai saya. Yang tertinggi nilai enam, hanya teman sekelas Renata Fernandez dan Herman Mando, si Ketua Kelas 2B. Ketua Kelas 3B Yakobus Lalong  dari Kower. Orangnya bagus dan tidak cepat emosi ketika diejek dan digoda oleh teman temannya.

Ketika kami berada di kelas 2B, dengan wali Kelas adalah pa guru Eduardus Baru, jebolan SPG Katolik Setia Bhakti Ruteng. Memiliki hobi bermain badminton. Kebetulan dalam kelas kami memiliki 28 orang siswa. Ada seorang guru PKK berasal dari tamatan SKKA Ende. Tidak perlu sebut namanya, hanya siswa siswi angkatan itu saja yang tahu. Ibu tersebut mengajar mata pelajaran PKK, ketika ibu itu masuk kelas sudah mengumumkan pada seluruh siswa,  bahwa setiap kali ada les PKK siswa dan siswi wajib membawa mistar. Kebanyakan mistar pada waktu itu  dibuat secara mandiri dari irisan potongan bambu tanpa ukuran milimeter. Yang penting membawa mistar yang terbuat dari bambu, asalkan lurus dan rapih seperti sepotongan mistar benaran. Bisa juga dibuat dari irisan pelepah Enau yang sudah kering dibuatkan sebuah mistar siswa.

BACA JUGA:
Kawanan Kecil  Tak Mau Kehilangan Gembala
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More