Membangun Perspektif Positif: Keterlibatan Biarawan dan Biarawati Menuntaskan Kasus Korupsi BTT di Kab. Sikka
Oleh Fr. Ando Rodja Sola, SVD (Frater TOP Divisi Perempuan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan-Maumere-TRUK)
Berawal dari cita-cita dan harapan bersama, para biarawan dan biarawati turut bergabung berdasarkan visi dan misi yang menjadi spirit dalam konggregasi masing-masing. Selain itu sebagai warga negara yang berhak menyampaikan aspirasi dan pendapat, para biarawan dan biarawati turut berjuang untuk menciptakan wilayah kabupaten Sikka menjadi kabupaten yang ramah HAM.
Hal lain yang ditemukan dalam jaringan Hak Asasi Manusia Sikka (HAM Sikka) yaitu, bersama-sama melihat Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai nilai penting yang harus diutamakan oleh Gereja,dalam hal ini para kaum klerus, para suster, frater, dan bruder. Gereja Keuskupan Maumere sendiri dalam dua kali sinode merumuskan visi dan misi yang berorientasi pada kesejahteraan, kebebasan, budaya, dan solidaritas antar umat sekeuskupan Maumere.
Visi: “Keuskupan Maumere yang beriman, sejahtera, solider dan membebaskan dalam terang Sabda Allah”, Misi: 1) Mereorientasi Gereja Keuskupan Maumere dan pastoralnya sesuai dengan semangat Yesus demi mengintegrasikan ibadah dan perjuangan kemasyarakatan; 2) Memberdayakan umat dan warga dalam pelbagai aspek kehidupan; (3) Memperjuangkan perubahan struktur kemasyarakatan demi menciptakan peluang yang lebih besar bagi perkembangan orang perorangan dan masyarakat. Oleh karena itu keterlibatan para biarawan dan biarawati sebenarnya menjadi usaha kontekstualisasi nilai-nilai injili dan sebagai bentuk konkret Gereja yang kontekstual.