MANUTE BOL: Dari Penjaga Ternak, Kemudian Pebasket NBA dan Akhirnya Memerdekakan Sudan Selatan
Maka pada pada tanggal 23 Mei 1983, Bol mendarat di Amerika Serikat untuk menjalani pengalaman hidup yang hebat, bersama dengan rekan senegaranya yang menjanjikan, Nihal Deng. Tentu saja, tanpa mengetahui sepatah kata pun dalam bahasa Inggris, dan dengan budaya benar-benar berbeda dari yang mereka alami.
Feeley mengajaknya ke Amerika Serikat dengan tujuan untuk bergabung dengan Fairleigh Dickinson, namun kenyataan berkata lain. Melalui begitu banyak proses akhirnya Bol dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk bermain di NBA.
Teman Bol bernama Nihal, yang tahu bahasa Inggris dan lebih siap daripada Manute, adalah kunci untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Manute bahkan mempertimbangkan untuk kembali ke Sudan. Dan akhirnya Manute memutuskan untuk tidak pulang.
Karena tidak bisa bermain, ia menghabiskan waktunya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan berlatih secara mandiri dalam permainan basket. Pada saat itu Feeley muncul sebagai asisten di University of Bridgeport, sebuah perguruan tinggi divisi dua yang berlokasi di Connecticut, yang membuat NCAA (National Collegiate Athletic Association) menerima beasiswa khusus untuk Bol. Jadi Manute akhirnya bisa bermain! Walaupun dia hanya bermain satu musim (84/85), tapi itu sudah cukup untuk menghasilkan dampak yang mengejutkan dalam karirnya.