MANUTE BOL: Dari Penjaga Ternak, Kemudian Pebasket NBA dan Akhirnya Memerdekakan Sudan Selatan

Perjalanan Menjadi Pemain Basket

Tapi suatu hari di tahun 1975 dia bertemu “bola basket” dan hidupnya berubah selamanya. Manute Bol kemudian berusaha keras dan tiba di NBA. Dia dikenal sebagai pemain bertahan yang handal karena tinggi badan yang dimilikinya. Yang menarik adalah Manute Bol menggunakan status dan ketenarannya untuk memperjuangkan rakyatnya, untuk kemerdekaan Sudan Selatan dan berdamai dengan bagian lain negara itu, setelah puluhan tahun perang saudara berdarah yang menelan korban dua juta jiwa.

Anaknya yang juga pemain NBA sekarang ini menyatakan bahwa ayahnya Manute Bol selalu menginginkan hal yang berbeda. Dia ingin belajar, sesuatu yang tidak umum di kotanya, di mana banyak orang berusaha mempertahankan adat istiadat suku leluhur: menikahi banyak wanita, memiliki anak, menyembah Tuhan mereka dan mengolah tanah dan jadi peternak.

Dia pernah pergi ke sekolah yang jaraknya 2 hari dari kampungnya. Karena kejauhan dia keluar setelah seminggu sekolah pada usia 9 tahun.

Ibunya yang bernama Okwok (dengan tinggi 2.06 meter ) dan ayahnya, Maduc (dengan tinggi 2.09 meter), benar-benar sangat mempengaruhi Manute. Mereka meninggal karena malaria. Mereka ingin putranya Manute menjadi penggantinya sebagai kepala suku. Itulah sebabnya Manute harus menanggung beberapa ritual yang agak kejam, seperti yang ditunjukkan oleh tradisi Dinka. Misalnya meminum “susu” selama tujuh bulan untuk mencoba menambah berat badan, berjalan 11 kilometer di malam hari dan di tengah hutan, supaya bisa mulai merayu seorang wanita di desanya.

BACA JUGA:
TOE NGANCENG GERENG, KRAENG HO’O, Toe diwale tombo diha
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More