MANUTE BOL: Dari Penjaga Ternak, Kemudian Pebasket NBA dan Akhirnya Memerdekakan Sudan Selatan
Menjadi Pejuang Kemanusiaan dan Kemerdekaan Sudan Selatan
Setelah itu, Bol menggunakan segala yang ia miliki termasuk jutaan dolar yang dia dapat dari pemain basket dan iklan untuk kepentingan rakyatnya yang hancur karena perang saudara. “Saya pikir saat itu di tahun 1991, ketika saya melihat berita tentang Sudan di TV. Pemerintah sedang membunuh orang dari suku saya. Dan saya berkata pada diri sendiri bahwa sesuatu harus dilakukan. Jadi saya memutuskan untuk menjadi seorang pejuang. Seorang pejuang perdamaian. Saya merasa telah mendapat banyak uang, memiliki ketenaran, dan sudah waktunya untuk memberikan sesuatu kepada orang-orang dari suku saya,” kenang Manute bertahun-tahun kemudian dalam sebuah wawancara dengan NBC.
Perang saudara di Sudan antara bagian Utara dan Selatan sudah dimulai sejak tahun 1950-an, bahkan sebelum negara itu merdeka pada tahun 1956. Wilayah itu sebelumnya merupakan milik Kerajaan Inggris dan Mesir (karena itu memiliki pengaruh Muslim yang besar).
Bagian Utara dan Selatan tidak pernah bersatu karena banyak alasan, terutama karena adat istiadat dan agama. Bagian Selatan yang mayoritas Kristen tetapi masih terbelakang dan bagian Utara mayoritas Muslim sedikit lebih maju. Ada dua konflik besar antara Selatan dan Utara, dan yang paling brutal adalah konflik tahun 1983 sampai tahun 2005 di mana hampir 2 juta warga sipil di selatan tewas. Dan Manute Bol sendiri kehilangan kurang lebih 250 orang sanak saudaranya dalam perang tersebut.